Masalah Ekonomi Managemen Aset Teknologi Informasi

Masalah Ekonomi Managemen Aset Teknologi Informasi

( The Economics of Information Technology Asset Management )

Oleh

Dr.Mustafa Kamal dan Russell Petree,

Univercity of Central Missouri, Warrensbourg,MO

ABSTRAK

Kegiatan dalam Information Technology Asset Management ( ITAM ) mencakup dua dimensi yaitu dimensi horizontal seperti perangkat keras ( hardware ), software, hingga alat lain seperti printer, pager, telepon selular, dan dimensi vertkal yang meliputi seluruh siklus aset yang meliputi proposal, perolehan, instalasi, bahkan hingga pelepasan. ITAM memiliki peran yang penting dalam perusahaan terutama untuk memotong biaya dan meningkatkan produktivitas. Kemampuan untuk mengelola IT secara efektif bagi suatu perusahaan yang semakin besar, semakin otomatis dalam bekerja merupakan suatu faktor yang sangat menentukan keberhasilan mereka. Analisis dalam dua masalah ITAm akan membuat perusahaan menjadi lebih efektif dalam menerapkan kebijakan dan prosedur ITAM dibanding lainnya.

PENDAHULUAN

Kegiatan besar ITAM meliputi seluruh siklus hidup aset tekonlogi informasi. Hal tersebut meliputi proposal, perolehan, instalasi, hingga pelepasan aset teknologi informasi. ITAM menjadi sangat penting dalam usaha perusahaan untuk memotong biaya dan meningkatkan produktivitas. Makalah ini memfokuskan pada ruang lingkup, siklus dan tantangan pengelolaan aset teknologi informasi ( ITAM ) dalam perusahaan. Secara singkat, pengelolaan aset berkaitan erat dengan mengatur dan mengelola aset guna memaksimalkan keuntungan dan meminimalisasi biaya dalam suatu perusahaan. Saat ini, perusahaan berusaha untuk meningkatkan investasi teknologi informasi lebih banyak dibanding hal lain, guna meningkatkan dan menjaga laba dari investasii yang mereka buat. Suatu perusahaan yang semakin besar, semakin otomatis, dan dalam rangka melanjutkan usaha untuk pengelolaan aset mereka untuk menjadi lebih efektif merupaka suatu hal yang sangat penting. Akan tetapi, evaluasi masalah yang berkaitan dengan hal tersebut, ruang lingkup, akibat, dan solusi yang mungkin dalam hal tersebut tidak dapat diselesaikan dalam waktu satu malam. Gartner menyarankan bahwa biasanya memakan waktu dua atau tiga tahun untuk menerapkan ITAM secara baik. Aset perusahaan meliputi kendaraan hingga bangunan, dari alat produksi hingga computer,dari jaringan hingga perangkat lunak ( software ). Secara keseluruhan, aset dalam perusahaan dapat dikategorikan ke dalam empat macam yaitu alat produksi, fasilitas, kendaraan, dan Teknologi Informasi. Makalah ini memfokuskan pada pengelolaan aset teknologi informasi ( ITAM ) dan menyajikan dua buah kasus untuk dibahas dalam pengelolaan aset.

MENDEFINISIKAN ASET TEKNOLOGI INFORMASI

dan PENGELOLAAN ASET

Pengelolaan aset teknologi informasi ( ITAM ) mencakup bidang aset teknologi informasi yang cukup luas. Hal ini meliputi perangkat keras seperti desktop dan notebook, dan pendukung lainnya seperti monitor, jaringan,server, dan software pendukung. Beberapa perusahaan bahkan memasukkan beberapa barang yang sebenarnya masuk kedalam kategori fasilitas seperti mesin fotokopi, fax dan beberapa alat lain. Sebagai tambahan, pagers dan telepon selular dapat diaktegorikan sebagai bahan pengelolan ITAM.

Perangkat lunak yang dapat menghemat biaya cukup besar bagi perusahaan harus dikelola dengan baik. Memusatkan lisensi software membuat Halliburton mampu menghemat 70% dalam biaya software. Hal ini berdarkan data pengeluaran terkini mereka dan berusaha membeli Adobe secara eceran.

Meta Group memperkirakan bahwa anggaran untuk perangkat lunak bagi sebagian besar perusahaan adalah hampir 25% dari total anggaran teknologi informasi mereka. Gartner menyatakan lebih lanjut bahwa untuk setiap USD 100 yang digunakan untuk memperoleh software, sebagian besar perusahaan akan menghabiskan hingga 500 dolar dalam waktu 2 atau 3 tahun. Tetapi perusahaan dengan keahlian teknologi dan fokus pada pengelolaan software secara efektif dalam siklus hidup aset nya,akan mampu menghemat 20-40% dalam anggaran TI mereka. Tanpa mempedulikan bagaimana riset yang dilakukan oleh amsing-masing perusahaan, aspek ini menjadi target kunci untuk melakukan penghematan dan menghindari biaya.

Jadi,sekarang kita mempunyai satu dasar dimensi pemahaman ITAM, yaitu dimensi horisontal. Definisi vertikal dari ITAM biasanya berkaitan dengan kelahiran hingga kematian, dari perolehan hingga pelepasan. Siklus tersebut meliputi: permintaan, persetujuan permintaan, pemesanan, penerimaan pesanan, instlalasi, dan pelepasan. Secara detail, hal itu tidak terjadi pada semua jenis aset, namun hal ini akan memberikan sebuah awal yang baik. Hal lain yang harus diperhatikan adalah berdasarkan IDC Research, penerapan yang baik mengenai keputusan menyewa atau membeli, standar perolehan, permintaan autorisasi, akan memberikan keuntungan biaya sebesar 160% bagi perusahaan.

Permintaan merupakan suatu titik dimana pengguna akhir, anggota tim dalam suatu proyek, atau staf lainnya memerlukan suatu aset. Bentuk permintaan itu sendiri dapat berupa permintaan lisan,atau hanya sebuah formulir permintaan sederhana hingga permintaan yang berasal dari para ahli yang memerlukan perhitungan secara detail.

Persetujuan permintaan mungkin dapat berupa kata ”OK” atau penelaahan yang kompleks dari para ahli yang memerlukan tanda tangan dari para eksekutif tingkat tinggi.

Dalam perusahaan tertentu, suatu pesanan formal biasanya dikelola oleh suatu bagian pemesanan atau siklus pemesanan tertentu. Dalam dunia modern, sebagian pesanan langsung terhubung dengan pemasok ( supplier ) melalui jaringan pemesanan khusus.

Penerimaan pesanan seharusnya dihubungkan langsung kepada proses pemesanan. Tetapi, hal tersebut menjadi tidak umum, bahkan untuk sebuah perusahaan besar, untuk memeriksa kekosongan setiap aset IT. Bagian yang memesan ( terutama untuk perusahaan yang masih banyak kekurangan di dalam pengelolaan aset ) cenderung untuk tidak membagi / menginformasikan hal tersebut kepada bagian penerimaan dan bagian pengelolaan aset, hal ini mengakibatkan perusahaan mrnjadi tidak tahu akan apa yang mereka dapatkan dari pengeluaran kas mereka. Kegagala tersebut,tentunya tidak hanya berakibat hanya satu macam hal saja, tetap berbagai macam hal. Biasanya hal ini terjadi jika bagian pemesanan tidak memberikan informasi yang mudah kepada bagian pengelolaan atau proses tersebut tidak menjelaskan secara detail informasi tersebut. Telah banyak terjadi masalah meskipun menajer pengendalian telah membuat suatu cara yang jelas untuk menempatkan informasi yang ada dalam pesanan bahwa perusahaan telah mendapat apa yang mereka pesan. Beberapa peusahaan memperbaiki situasi ini dengan dua cara: a) dibuat suatu jalur data antara bagian pemesanan dan bagian pengelolaan b) ”swivel seat” proses, dimana informasi yang berkaitan dengan pemesanan di data ulang. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa sistem pesanan dimana data detail dari pemesanan yang dibuat dalam dua sisi yang sama atau metode yang jelas, akan lebih murah dan lebih mudah dikelola bahkan dalam jangka waktu yang lama.

IMAC memberikan suatu gambaran mengenai pembagian siklus hidup aset dalam suatu perusahaan. Dari penerimaan aset hingga penerimaan aset dan instalasi, melalui instalasi dan setelah instalasi yang berubah selama proses produksi dan penginstallan kembali aset tersebut, akan sangat bervariasi dan sulit untuk dikelola karena berbagai macam kemungkinan kejadian IMAC.

Pembaharuan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu titik dalam siklus kehidupan aset dimana kegunaan aset telah menurun atau karena tingkat teknologi dalam aset sudah berkurang yang menyebabkan aset tersebut harus segera diganti supaya tetap dapat berjalan dengan baik.

Penghapusan adalah akhir dari suatu siklus hidup suatu aset. Penghapusan tidak sesederhana membuang monitor usang ke dalam tempat sampah. Efek terhadap lingkungan dan konsekuensi keuangan dari penghapusan aset yang tidak baik akan sangat merugikan. Dalam siklus hidup aset, tahap ini memiliki sifat yang unik, bukan hanya karena aset itu sendiri tetapi juga karena aset itu sendiri. Contohnya, sebagian besar lisensi software dan kontrak memliki persyaratan minimal untuk penghapusan tetapi untuk suatu yang khusus, perusahaan akan memberikan pencatatan 60 hari sebelum penghapusan.

Pada akhir tahun 90an, perusahaan leasing menghadapi masalah yang cukup berat. Pada akhir suatu abad dimana hardware IT yang berumur tiga tahun dinilai sangat rendah, perusahaan leasing tersebut sadar bahwa jika suatu perusahaan mengembalikan aset yang mereka sewa, pihak yang menyewakan tidak mendapat apa-apa kecuali biaya penghapusan.

Pertanyaan selanjutnya adalah seperti apa ITAM saat ini? Gartner memperkirakan bahwa 30% perusahaan berada dalam level kekacauan ( chaos level ). Perusahaan tidak tahu siapa yang memiliki aset tersebut, dimana lokasi aset tersebut dan sebagainya. 45% perusahaan lainnya diperkirakan berada dalam level ”reactive” terhadap ITAM. Organisasi yang reaktif tersebut memiliki data dalam database mereka, namun proses yang menyertai hal tersebut yang masih menjadi pertanyaan.

25% sisa nya, berada dalam posisi yang menerapkan ITAM dengan baik. Tingkat pelayanan ITAM dibangun melalui sebuah model proaktif dengan memiliki semua aset dalam suatu tempat penyimpanan, tekonolgi untuk memperbaharui aset tersebut, dan tidak hanya tingkat pelayanan namun juga pengukuran kinerja aset. Gartner mengatakan bahwa sebagian besar perusahaan belum menerapkan / mencapai ”value creation” level dalam ITAM. Penciptaan nilai atau value creation menghubungkan sistem total biaya dari pemilikan aset dengan sistem ITAM yang menyatu dengan proses ITAM dan terdiri dari sumber daya manusia dan proses penerapan teknologi perusahaan.

PUBLIK VS PRIVAT: DUA MASALAH

Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan ITAM secara baik, kita harus melihat beberapa organisasi, dimana mereka sekarang dan mau kemana mereka. Kami mempersembahkan dua jenis masalah: sebuah organisasi sektor publik ( disini disebut sebagai Agensi ) dan 500 perusahaan yang beruntung ( disini,kami sebut sebagai Korporasi )

Agensi ( Pemerintah )

Agensi disini dibagi ke dalam sejumlah divisi nasional yang meliputi berbagai unit, yang kemudian dibagi lagi menjadi sub unit operasi. Hingga tahun 2000, setiap divisi mempunyai berbagai otonomi dan berbagai operating unit dengan otonomi masing-masing. Pengelolaan aset disini menggambarkan antara berbagai macam variasi unit mulai dari yang kosong,hingga pro aktif. Disini, kami menjelaskan satu divisi yang memiliki proses ITAM yang cukup matang.

Sejak tahun 2000, telah ada usaha untuk mensentralisasi dan menyetandarkan proses dan fungsi. Dalam agensi, telah distandarkan hardware dan software yang ada melalui suatu proses tersentralisasi dalam semua area IT. Saat ini, 25k workstation nasional dalam pemerrintahan dan target utama divisi kami adalah sebanyak 1500 workstation yang menyebar di beberapa negara bagian dan 900 diantaranya terdapat di metropolitan area. Hal ini menggambarkan bahwa 80% workstation aset dalam divisi tersebut, dipisahkan karena pemisahan kekuatan legislatif. Unit ini berusaha tidak hanya untuk mengatur standar yang ada di seluruh Agensi tetapi juga mengembangkan proses IT untuk menciptakan nilai tambah dalam pengelolaan tersebut. Mereka menggunakan sistem tiket dan dikelola oleh divisi lainnya dan memiliki siklus seperti ini:

  • Permintaan Anggaran ( budget request ): workstation baru diperlukan dan diminta dibuat untuk suatu kegiatan
  • PO cut: setelah permintaan disetujui, sebuah PO cut dilakukan untuk melakukan standarisasi
  • Receiving: penerimaan dilakukan secara sentral dan oleh departemen yang mengusulkan / bertanggungjawab atas po cut
  • Staging: aset tersebut mulai diisi dengan software yang berguna bagi pekerjaan pemerintah ( agensi )
  • IMAC: menginstall, menggerakkan, menambah, dan mengubah pengelolaan aset dengan dukungan pemerintah lokal.
  • Retirement: sampah yang ada dari sistem tersebut secara permanen dibuang

Ketika sebuah unit telah melaksanakan secara lengkap siklus hidup pengelolaan aset, mereka mengakui bahwa dalam beberapa hal, terjadi intensifitas pekerjaan dan otomatisasi. Pelaporan eksekutif dan data mining dari biaya dan pekerjaan akan mereka kembangkan untuk lebih memahami hal tersebut. Alat pelaporan Internet web-hosting dipertimbangkan sebagai pilihan disini.

Area lain yang menarik antara lain penggunaan bar-code technologies untuk meningkatkan efisiensi penerimaan dan audit atas inventory hardware. Saat ini, proses penggunaan key entry akan menghemat biaya seperti berkurangnya kesalahan dalam key entry.

Tujuan utama dari semua unit saat ini adalah untuk mengembangkan standar ke seluruh negeri untuk mengurangi pengulangan, mendukung otomatisasi dari sebuah proses yang bagus, dan informasi yang lebih tepat waktu. Analisis kami mengenai lingkungan mereka, bahwa mereka berusaha untuk mengimplementasikan proses dan strategi bisnis yang bagus dan mencari sponsor dari eksekutif untuk mengatasi hambatan politik dari 48 standar yang terpisah menjadi satu standar.

KORPORASI

Korporasi dalam pembahasan kami telah berubah selama beberapa tahun secara perlahan dan hati-hati dari konglomerasi perusahaan kecil menjadi perusahaan regional bahkan perusahaan multinasional. Korporasi ini beroperasi di lebih dari 50 negara bagian dan beberapa negara di seluruh dunia. ITAM domestik dikelola oleh kelompok pusat sedangkan ITAM internasional dikelola oleh sekelompok perusahaan yang sangat ahli dan spesialisasinya dalam bidang IT.

Secara domestik, terdapat 85k workstation yang ada dan digunakan secara aktif, sedangkan 15k workstation tidak secara aktif digunakan dalam siklus hidup perusahaan. Dalam beberapa tahun, workstation aset telah disusun dan distandarisasi, bahkan tidak hanya distandarisasi untuk tujuan utama, mereka telah distandarkan untuk tujuan spesifik masing-masing. Lebih lanjut lagi, aset yang dikategorikan sebagai dekstop mempunyai siklus hidup operasional 48 bulan, sedangkan notebook mempunyai siklus hidup 40 bulan.

Semua permintaan dan persetujuan dikelola melalui intranet berdasarkan basis jaringan yang disatukan dengan pemesanan, pengelolaan aset dan ticketing system. Hal ini memberikan jalan yang mulus bagi aliran informasi terhadap siklus hidup permintaan aset. Korporasi telah menggunakan fasilitas pengelompokan workstation aset yang dilengkapi dengan bar code untuk memudahkan penyimpanan setelah dilakukan pembelian. Terkadang, ketidaksesuaian muncul disini.

Fasilitas penerimaan diinstall dasar pengelolaan dan mendistribusikan aset tersebut melalui jalur pembawa komersial. Setiap penyimpanan akan terdeteksi dalam setiap gudang penyimpanan data pengelolaan aset dan di update secara langsung melalui EDI untuk pengirim khusus yang mempunyai hubungan khusus dengan korporasi.

Pengelolaan workstation aset melalui penggunaanya dilakukan seotomatis mungkin. Sebuah sistem pengelolaan yang terpusat digunakan untuk mengelola software dan inventori. Pengamatan atas jaringan dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan pengelolaan aset dan untuk menyatukan dengan kendali jaringan untuk menjaga agar pengelolaan penyimpanan aset selalu update dengan pemakai. Inventori fisik dilakukan dengan bar code scanner yang dihubungkan dengan aset untuk melacak inventori yang mungkin tidak dijangkau oleh jaringan.

Penghapusan atas aset dilakukan secara terpusat melalui penghapusan dari vendor. Proses baru dalam perusahaan adalah mengotomatisasi kerjasama mereka dengan penyedia barang untuk mengelola aset dan menggantinya dengan yang baru. Penyedia barang sekarang terhubung dengan sistem perusahaan dan tidak hanya mengusahakan atas pemasukan barang, tetapi juga pengeluaran atau penghapusan aset tersebut.

Fokus perusahaan saat ini adalah untuk meningkatkan value creation dari management. Mampu untuk menyediakan informasi dan berusaha untuk mengkomunikasikan perubahan dan tren yang terjadi. Integrasi yang terus menerus atas semua informasi dipicu oleh keinginan untuk mengurangi redudansi dan mengurangi kesalahan dalam memberi kode aset dan menciptakan jalur pendataan aset dengan baik.

DINAMIKA BARU DALAM IT ASET MANAGEMENT

Kekakuan dan stagnansi yang terjadi saat ini, merupakan tantangan baru dalam pengelolaan ITAM. Chief Information Officer disemua perusahaan mencari ITAM dalam upaya penghematan dan mengurangi biaya yang terjadi.sebagai atmbahan, kemajuan teknologi saat ini telah memajukan berbagai kemungkinan ITAM.

CIO dan petinggi perusahaan ingin memiliki akses yang cepat atas informasi aset. Namun,tidak mau dipusingkan dengan data. Mereka ingin informasi yang relevan dan denga format yang mudah dimengerti. Diperkirakan kurang dari 25% dari seluruh prusahaan di dunia ini telah menerapkan program siklus hidup pengelolaan aset yang mengakibatkan potensi kekuaranag menjadi cukup besar. Masalahnya adalah, untuk dapat memiliki pemahaman yang baik, para eksekutif membutuhkan konsistensi dan ketepatan. Mereka juga menginginkan hal tersebut pada level staf. Terdapat tiga cara bagi teknologi untuk membuat suatu informasi yang tepat dan relevan yaitu melalui: teknologi jaringan, data mining, dan handhelds.

Handhelds digunakan secara lebih luas dalam ITAM dan untuk mengatur inventori dan lingkungannya. Saat ini, handhelds memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mengetahui data aset, apakah untuk suatu area, bangunan atau bagian lain, sehingga ketika suatu nomor seri di scan, maka seluruh informasi atas aset tersebut dapat diketahui. Hal ini membuat IT informasi lebih akurat dan lebih tepat. Peningkatan penggunaan wireless memungkinkan akses langsung terhadap database. Faktor keamanan disini juga perlu diperhatikan, namun teknologi lain seperti WAP, LEAP, PEAP memungkinkan untuk mengembangkan teknologi yang lebih maju dan aman. Untungnya, teknologi akan memungkinkan bagi kita untuk menggunakan handhelds sebagai perangkat yang digunakan secara internasional.

Dalam lingkungan yang terkendali seperti pusat instalasi, IT warehouse, dan pusat data memungkinkan handhelds lebih digunakan dan menyatu dengan arus kerja. Mari kita ambil contoh dalam pusat instalasi. Ketika suatu aset siap untuk disebarkan, aset tersebut discan ke dalam sistem bar code. Ketika mencapai tahap akhir, aset tersebut siap digunakan dan masuk ke dalam sistem melalui bar code dan terhubung langsung dengan pusat data. Dengan sitem virtual yang sederhana, dengan kombinasi yang baik, akses yang cepat dapat dipeoleh terhadap inventory, tidak hanya pada inventory level saat ini, namun juga mengenai informasi mengenai inventori yang siap disebar, aset yang telah disebar, dan tingkat efisiensi.

Data mining menjadi lebih mudah diakses oleh semua unit bisnis. Dengan meningkatnya teknologi komputer yang semakin efisien dan semakin kuat, dengan data yang semakin terpusat, dan sistem yang semakin terintegrasi, kemampuan untuk mengakses data inventory mulai dari pembelian hingga penghapusan, menjadi sangat penting. Kejelasan data atas inventori perusahaan menjadi lebih baik sejak penggunaan ITAM.

Teknologi jaringan memungkinkan akses data kemana saja tanpa melali software khusus. Semua jenis software telah menggunakan strategi yang memungkinkan dengan browser tertentu. Hal ini memungkinkan kemudahan memperoleh data dan memperoleh informasi atas siklus hidup aset data dalam berbagai macam sudut pandang. Hal ini juga memungkinkan dilakukannya update data dari berbagai jaringan komputer.

Perusahaan dengan ITAM menjadi lebih menjanjikan ketika semua teknologi tersebut didesain secara baik dan di implementasikan dengan tepat. Penambahan ke dalam sistem yang terintagrasi tersebut membuat perusahaan tidak hanya tahu menganai apa yang mereka miliki, berapa biaya yang akan dikeluarkan, namun juga untuk melakukan perencanaan yang tepat di masa depan. Proyeksi juga dapat dilaksanakan ketika biaya implementasi dari berbagai strategi dan usaha atas aset tersebut menjadi nyata.

TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN IT ASET

Tantangan utama dalam ITAM dapat dikategorikan ke dalam proses dan alat. Yang pertama dan yang merupakan tantangan terberat dalam ITAM adalah proses. Diperkirakan, ITAM berhubungan dengan proses sebesar 80% dan dengan alat sebesar 20%.

Proses itu sendiri dimulai dengan pemahaman yang baik atas kebijakan dan prioritas perusahaan. Ketika dua hal tersebut dimengerti dan digunakan sebagai alat yang baik dalam pengambilan keputusan dan digunakan untuk memonitor arus pengelolaan tersebut, 80% masalah tersebut telah terselesaikan. Organisasi yang gagal dalam menerapkan ITAM, akan melihat kembali proses pemahaman dan implementasi mereka. Sisanya sebesar 20% merupakan dukungan atas software untuk mendukung proses tersebut. Seperti telah kita diskusikan, alat-alat tersebut meliputi penyimpanan, inventori, dan alat untuk memonitor. Tidak terdapat batasan bagi vendor untuk menjual software. Alat yang bagus adalah alat yang cukup fleksibel untuk organisasi dalam beradaptasi bagi proses yang mereka laksanakan, bukan memaksa organisasi untuk menyesuaikan dengan keinginan / maksud dari vendor.

Keakuratan data merupakan tantangan yang lebih besar dalam ITAM. Inventarisasi fisik merupakan cara yang baik untuk menerapkan keakuratan data, namun hal tersebut membutuhkan biaya yang besar. Ketika hal tersebut dilaksanakan, biaya yang terjadi harus ditekan seminimal mungkin. Handhelds dan bar code merupakan teknologi yang dipakai untuk mengatasi hal tersebut.

Lisensi software dan penggunaan software merupakan topik yang cukup hangat saat ini. Bukan hanya fokus pada beberapa penelitian dan makalah yang dibuat Gartner, namun juga menjadi topik yang umum bagi staf pengelolaan aset di sebagian besar perusahaan di AS. Dengan semaikin menurunnya pendapatan dari pemasok software seperti Microsoft dan SCO, para pemasok tersebut berusaha melengkapi software mereka dengan bbeberapa biaya lisensi, pemeliharaan, bantuan hukum, bahkan kemungkinan atas gagalnya operasi perusahaan karena kegagalan software meraka. Ancaman kegagalan atas penggunaan software tersebut saja, akan membuat perusahaan rela membayar berapa saja kepada pemasok tersebut.

Tantangan dari legislatif merupakan tantangan terakhir disini. Contohnya, adanya Sarbanes-Oaxley Act ( karena kasus Enron ) memaksa perusahaan lebih meperhatikan IT mereka. Pengelolaan aset diharapkan dapat membantu peusahaan untuk menyediakan data dan mengurangi biaya. Mampu menyediakan data yang akurat mengenai biaya dan inventori, adalah harapan yang ada dari sebagian besar perusahaan atas pengelolaan aset.

KESIMPULAN

Bidang Teknologi Informasi ini akan semakin berkembang dan akan menjadi pusat perhatian sebgian besar Organisasi, kita akan melihat bagaimana proses yang terjadi untuk semakin memantapkan penerapan ITAM dalam organisasi. Seperti kebanyakan pekerjaan dalam IT yang semakin berkembang, dimensi dan kompleksitas dari ITAM juga akan muncul. Sebagian perusahaan di AS tidak menyadari hal ini sebelumnya.

Sumber: http://www.proquest.com

7 Responses to “Masalah Ekonomi Managemen Aset Teknologi Informasi”

  1. Berkunjung dan baca infonya, mudah-mudahan bermanfaat bagi banyak orang, sukses ya.
    I Like Relationship.

  2. Halo pak,

    Saya minta izin untuk merujuk ke tulisan bapak ya.

    untuk tugas kuliah Corporate Information System Management 🙂

    Terima kasih

  3. selamat pagi pak,..?
    ada yang ingin saya tanyakan tentang “aset”.

    apa saja yang mencakup aset di dalam suatu perusahaan baik itu swasta maupun BUMN.

    mohon penjelasanya,..

  4. saya seorang karyawan di perusahaan BUMD, sementara ini saya ditempatkan di bagian umum/personalia yang mengolah bidang aset,..!

    keluhan saya,. kesulitan penerapat pada kode aset.

    dimohon solusinya,..

  5. selamat pagi Pak Veldo
    Aset dalam perusahaan baik di swasta atau di BUMD adalah sesuatu yang berharga yang dapat digunakan sebagai penambah nilai ekonomi.
    apa saja yang masuk aset, untuk setiap perusahaan atau BUMN/BUMD bahkan dalam pemerintah sendiri memiliki peraturan yang berbeda.
    Coba Bapak Cari Peraturan Pemerintah no 6 tahun 2006, mungkin itu bisa membantu menambah wawasan

  6. Selamat pagi Pak,
    Saya Adit mahasiswa tingkat 3 Teknik Industri,
    saya ingin bertanya tentang budget for technology, seperti apa pengaplikasiannya dan apa saja komponennya, karena jujur saja saya masih sangat awam dengan persoalan2 seperti ini
    terimakasih

  7. selamat pagi…:)
    Budget For technology merupakaan salah satu aspek asset budgeting.
    Hal itu sangat terkait dengan Asset Strategy yang ada dalam perusahaan atau Entitas Saudara..:)

    blue print hingga 5 tahun ke depan tentang aset, sangat menentukan bagaimana anda menyusun budget for technology..:)

Leave a reply to Veldo Marlino Cancel reply